Selasa, 23 November 2010

Perawatan Burung Trucukan

Burung Trucukan merupakan keluarga dekat burung Cucak Rawa. Pamornya makin menanjak seiring dengan ramainya lomba burung berkicau di Tanah Air. Memelihara dan merawat burung jenis ini sangatlah mudah. 


KARAKTER DASAR BURUNG TRUCUKAN

  1. Non fighter. Burung ini bukanlah burung petarung, daya tarung yang ada pada burung ini cenderung akibat tingkat birahi pada level tertentu yang akan membuat burung ini menjaga daerah teritorialnya.
  2. Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.

PEMILIHAN BAHAN BURUNG TRUCUKAN YANG BAIK

(CIRI-CIRI BURUNG TRUCUKAN YANG BAIK DARI KATURANGGAN)


Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Trucukan.
  • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut  sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  • Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  • Rajin bunyi, ini menandakan burung tersebut memiliki prospek yang cerah.
  • Warna bulu tegas dan kering, diyakini memiliki irama lagu yang sangat panjang.   

MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG TRUCUKAN

  • Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu 12%-18%), belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Trucukan. Voer diberikan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisinya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
  • Buah Segar, burung ini sangat menyukai buah Pepaya, Pisang Kepok Putih, Apel, Pir, Tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah Pepaya, karena buah Pepaya mengandung vitamin C yang tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Disamping itu, buah Pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem metabolisme rata-rata burung pemakan buah.
  • EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.

PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG TRUCUKAN


Perawatan harian untuk burung Trucukan relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.

Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Trucukan:
  1. Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  2. Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer, Air Minum dan buah segar.
  3. Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
  4. Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  5. Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  6. Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung Trucukan lain.
  7. Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
  8. Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
  9. Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.

PENTING
  • Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 3x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi, hari Kamis pagi dan hari Sabtu pagi.
  • Ulat Hongkong dapat diberikan 5 ekor 3x seminggu.
  • Buah Segar diberikan rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin sampai hari Kamis berikan buah Pepaya, hari Jum'at dan hari Sabtu berikan Apel atau Pisang atau buah lainnya.
  • Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
  • Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
  • Berikan buah pisang yang yang telah diolesi Madu setiap hari Sabtu.

PENANGANAN APABILA BURUNG TRUCUKAN OVER BIRAHI

  • Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore
  • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
  • Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja

PENANGANAN APABILA BURUNG TRUCUKAN KONDISINYA DROP

  • Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore
  • Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 5x seminggu
  • Mandi dibuat 3 hari sekali saja
  • Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari

PERAWATAN DAN STELAN BURUNG TRUCUKAN UNTUK LOMBA


Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.

Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Trucukan:
  1. H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 10 ekor pagi dan 6 ekor sore.
  2. H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
  3. 1 Jam sebelum di gantang lomba, berikan Jangkrik 2 ekor dan Ulat Hongkong 10-20 ekor.
  4. Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.

PENTING
  • Jangan memandikan burung pada saat di lapangan, karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat tidak stabil.
  • Berikan kesempatan pada burung untuk beradaptasi sebentar pada suasana lapangan, agar burung tidak kaget.

PERAWATAN DAN STELAN BURUNG TRUCUKAN PASCA LOMBA


Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.

Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung Trucukan:
  1. Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
  2. Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
  3. Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.

Penangkaran Kenari

Pertama kali yang harus dilakukan ketika kita akan melakukan proses penangkaran burung kenari adalah memilih calon indukan. Calon indukan inilah yang akan menentukan kualitas dari anakannya nanti. Apabila kualitas dari kedua indukannya tidak bagus maka anakan yang dihasilkannya pun tidak akan berbeda jauh dari indukannya.

Dalam memilih calon indukan sebaiknya pilihlah indukan Jantan yang memiliki beberapa kriteria seperti : Berbadan besar dan panjang, volume keras, irama yang dilantunkannya enak di dengar, memiliki variasi lagu, serta memiliki mental yang baik. Sementara untuk calon indukan betina carilah yang berbodi besar, panjang, volume keras, serta bermental baik. Lebih baik lagi apabila kualitas pejantan sudah terbukti di lapangan ini akan berpengaruh pada kualitas mental, lagu anakannya nanti.

Untuk menjodohkan sepasang kenari hal pertama yang perlu dilakukan adalah ; dekatkan kandang kenari betina dengan kenari jantan dalam beberapa hari. Atau bila kenari betina ketika didekatkan langsung menunjukkan sifat birahinya yaitu biasanya ditandai dengan ngriwik serta badannya sedikit turun (ngeper) maka kenari jantan bias langsung dimasukkan ke kandan kenari betina. Tetapi apabila kenari betina belum birahi maka harus ditunggu sampai benar-benar siap dan ini akan memakan waktu 2 – 3 hari paling cepat atau 1 – 2 minggu paling lama.

Bila keduanya sudah jodoh dan kenari jantan mau mengawini betina maka jarak 3 hari setelah kedua burung tersebut kawin, kenari betina akan segera bertelur. Persiapan yang harus dilakukan sebelum kenari betina bertelur adalah dengan menempatkan daun cemara angina yang sudah kering, bisa juga dengan sabuk kelapa pada kandang tersebut agar kenari betina segera menyusun sarang dan biasanya dibantu dengan kenari jantan. Namun agar mempermudah dalam proses pembuatan sarangnya harus kita bantu sedikit yaitu dengan menyediakan tempat sarang yang sudah banyak tersedia di kios-kios burung, atau dengan membuat sendiri kotak dari kardus atau tripleks. Pada kotak tersebut kita masukkan sedikit daun cemara kering atau sabuk kelapa agar kenari betina segera terpancing untuk membuat sarangnya.

Kenari betina akan bertelur sebanyak 3 atau 4 bahkan bisa juga lebih dari itu tergantung dari kualitas burung itu sendiri. Namun pada umumnya maksimal jumlah telur burung kenari adalah 3. Pemberian makanan seperti, telur puyuh rebus dan sayuran harus diberikan setiap hari ketika burung kenari jantan dan kenari betina dijodohkan dan masa kawin. Telur puyur usahakan jangan diberikan ketika indukan betina mengeram. Sebaiknya diberikan canary seed dan sayuran saja. Pemberian vitamin A juga perlu diberikan pada saat kenari betina. Hal ini dimaksudkan agar kualitas telur lebih baik juga jumlah telur yang dihasilkan nanti lebih banyak.



Setelah habis masa bertelur biasanya kenari betina langsung mengeram. Masa pengeraman biasanya berlangsung selama lebih kurang 14 hari (2 minggu). Pada masa-masa itu indukan betina jarang sekali makan atau minum. Oleh karena itu berilah secara rutin vitamin khusus untuk stamina burung yang banyak tersedia di toko/kios burung, agar stamina burung kenari betina tetap terjaga serta usahkan makanan selalu tersedia. Hal ini bertujuan agar pada saat telurnya nanti menetas indukan betina akan senantiasa meloloh anakannya dengan baik.

Menjelang 1 hari sebelum masa tetas telur kita harus menyediakan beberapa makanan khusus untuk persiapan indukan meloloh piyikan. Makanan tersebut berupa campuran kuning telur ayam /telur puyuh dengan tepung kacang hijau atau bisa juga makanan buat bayi, serta sayuran. Makanan tersebut kita letakan pada kandang juga jangan lupa air minum diberi vitamin..

Masa-masa kritis pada piyikan kenari biasanya ketika usia anakan kurang dari 7 hari bila anakan tersebut dalam pengasuhan induknya. Setelah melewati 7 hari biasanya anakan akan bertahan hingga mereka dapat keluar dari sarang sendiri. Namun kita juga harus tetap waspada sebab, pada kemungkinan penyakit yang kerap muncul dan menyerang anakan kenari (kenari muda). Sediakan selalu obat-obatan khusus seperti : obat cacing (khusus untuk burung) dan obat untuk gangguan pada pernafasan.

Pada usia 21 hari atau 3 minggu biasanya anakan sudah dapat makan sendiri. Makanan diberikan sebagaimana kenari dewasa yaitu : canary seed, sayuran serta telur puyuh. Pemberikan susu bubuk pada anakan kenari sangat berpengaruh sekali pada proses pertumbuhan serta kecerdasan anakan burung kenari tersebut. Anakan kenari setelah berusia 15 hari boleh dijemur namun jangan terlalu lama cukup 10 menit saja. Itupun waktunya ketika pagi hari sebelum jam 9.00, sebab sinar matahari pagi sangat baik untuk kesehatan burung tersebut.

Pada usia 1 atau 1,5 bulan anakan kenari tersebut dapat kita jual dengan harga sesuai standar pasaran. Namun harus dilihat dulu kualitas warna serta suaranya. Jika menurut pengamatan kita anakan tersebut memiliki corak warna yang bagus serta volume saat ngriwik terdengar keras dan panjang maka sebaiknya untuk anakan kenari seperti ini kita beri harga lebih tinggi apalagi ditunjang oleh indukan kenari jantan juara. Namun tak ada salahnya jika memiliki anakan kenari yang berkualitas bagus sebaiknya kita persiapan untuk bibit pada ternakan kita selanjutnya.

Demikianlah tulisan ini dibuat agar seluruh pecinta burung kenari dapat memahami teknik beternak burung kenari, serta dapat memahami arti penting dalam hal beternak kenari.Semoga tulisan ini dapat bermanfaat. 
d